Jakpost.id, Seorang buronan yang menjadi sorotan global, Hwang Ha-na (37 tahun), yang dikenal sebagai cucu pendiri perusahaan produk susu Korea Selatan, Namyang Dairy, diduga kuat berada di Phnom Penh, ibu kota Kamboja. Hwang Ha-na, yang kini masuk dalam daftar pencarian Interpol dengan red notice, dilaporkan terlihat di sebuah kompleks hunian mewah di sana.
Menurut informasi dari sumber-sumber terdekat, Hwang Ha-na di Kamboja berinteraksi dengan lingkaran sosialita kelas atas Thailand. Dia juga dikabarkan terlibat dalam pertemuan rutin dengan individu yang terkait dengan dunia hiburan malam. Tuduhan yang lebih serius mencuat, menyebutkan bahwa dia terlibat dalam aktivitas kejahatan terorganisir, termasuk mencuci uang yang berasal dari skema penipuan online, merekrut orang untuk kegiatan perdagangan seksual, dan bisnis peredaran obat-obatan terlarang.
Hwang Ha-na mulai dikenal publik luas pada tahun 2017 ketika ia mengumumkan pertunangannya dengan aktor dan penyanyi papan atas Korea, Park Yoo-chun. Namun, pertunangan tersebut dibatalkan tak lama setelahnya, dan sejak saat itu namanya sering muncul dalam pemberitaan.
Sejarah hukum Hwang Ha-na melibatkan kasus narkoba. Pada tahun 2019, ia menerima hukuman percobaan atas tuduhan penggunaan obat-obatan terlarang. Namun, setelah dilaporkan kembali menggunakan narkoba, ia dijatuhi hukuman penjara. Pada September 2023, ia kembali dijatuhi hukuman penjara bersama Kim, seorang manajer tempat hiburan yang dikenal mengancam mendiang aktor Lee Sun-kyun. Setelah itu, pada tahun yang sama (2023), Hwang Ha-na melarikan diri ke Thailand dan statusnya hingga kini masih buron.
Sumber-sumber lokal di Kamboja lebih lanjut mengindikasikan keterlibatan Hwang Ha-na dalam perdagangan seks dan narkoba. Salah satu sumber mengklaim bahwa “Hwang Ha-na mengumpulkan kenalan yang dikenal di Korea dan membujuk mereka untuk melakukan perdagangan seks dengan pria lokal.” Sumber lain menambahkan, “Saya tahu Hwang Ha-na membantu pengusaha lokal mencuci uang.”
Menanggapi kekhawatiran adanya kaitan yang lebih mendalam antara keluarga konglomerat Korea dengan jaringan kriminal transnasional, kepolisian Korea Selatan telah secara resmi mengajukan permohonan kerja sama kepada Interpol untuk menemukan keberadaan dan melacak jejak Hwang









