Menu

Dark Mode
Garuda Indonesia Masih Butuh Suntikan Dana Untuk Beli 50 Pesawat Boeing

NEWS

Solusi Inflasi Komoditas: Mendagri Ajak Warga Tanam Cabai Merah Mandiri

badge-check


					Harga Cabai :
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).  Harga cabai mengalami kenaikan di sejumlah daerah terutama di wilayah DKI Jakarta dengan kisaran kenaikan Rp.1000-Rp.2000 terutama pada cabai rawit merah dikarnakan beberapa daerah yang menjadi penyangga pasokan cabai yaitu Banyuwangi, Bojonegoro, Tulungagung, dan Malang, Jawa Timur terkena dampak erupsi gunung kelud. Perbesar

Harga Cabai : Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2). Harga cabai mengalami kenaikan di sejumlah daerah terutama di wilayah DKI Jakarta dengan kisaran kenaikan Rp.1000-Rp.2000 terutama pada cabai rawit merah dikarnakan beberapa daerah yang menjadi penyangga pasokan cabai yaitu Banyuwangi, Bojonegoro, Tulungagung, dan Malang, Jawa Timur terkena dampak erupsi gunung kelud.

Jakpost.id, Tito Karnavian, selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri), memberikan instruksi kepada pemerintah daerah (Pemda) agar memotivasi penduduk untuk melakukan penanaman cabai merah secara swadaya. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengendalikan dan menstabilkan harga cabai merah yang mengalami kenaikan signifikan di berbagai lokasi.

Beliau menjelaskan bahwa tanaman cabai merah memiliki keunggulan karena sederhana untuk dibudidayakan dan proses panennya cepat. Mendagri menyarankan pemanfaatan wadah seperti polybag sebagai media tanam, memungkinkannya ditanam di area terbatas seperti pekarangan rumah maupun gang-gang sempit di lingkungan permukiman.

Konteks Kenaikan Harga dan Intervensi Pemerintah

Imbauan Mendagri ini selaras dengan tren kenaikan harga komoditas pangan yang terus diamati. Menurut data, harga cabai merah sempat menunjukkan tren peningkatan pada awal Agustus 2025, meskipun secara rata-rata nasional masih berada di bawah batas atas Harga Acuan Penjualan (HAP). Namun, fluktuasi harga terus terjadi, dan kenaikan signifikan dilaporkan di beberapa daerah yang memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH), bahkan ada yang menembus hingga Rp200.000 per kilogram di wilayah tertentu seperti Kabupaten Nduga pada awal Oktober 2025.

Mendagri menyoroti bahwa masalah utama kenaikan harga ini sering kali terletak pada distribusi yang tidak lancar, bukan hanya pada masalah produksi. Oleh karena itu, selain gerakan tanam mandiri, Pemda juga diminta untuk aktif mengawasi pasar dan menjaga kelancaran rantai pasok.

Badan Pangan Nasional (NFA) dan Pemda sendiri telah melakukan berbagai intervensi, termasuk operasi pasar dan mendorong kerja sama antardaerah untuk mengoptimalkan pasokan dari kantong-kantong produksi, seperti Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan. Intervensi ini dilakukan untuk menekan harga di tingkat konsumen sambil tetap menjaga harga di tingkat petani agar tidak jatuh di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP), terutama saat musim panen tiba. Upaya ini merupakan bagian dari sistem peringatan dini ( early warning system) oleh Kemendagri untuk memastikan stabilitas harga dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Facebook Comments Box

Read More

Mengapa Penyederhanaan Rupiah (Redenominasi) Memberi Keuntungan Besar bagi Indonesia

12 November 2025 - 13:07 WIB

Berikut Laporan Kejahatan Penipuan Global 2025 Dirilis

11 October 2025 - 07:56 WIB

Skandal PLTU Kalbar: Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi

7 October 2025 - 08:04 WIB

Pasangan Suami Istri di Bangka Belitung Terjerat Prostitusi Online

4 October 2025 - 14:31 WIB

Tragedi di Pontianak: Pelajar Tewas Terlindas Truk Kontainer

4 October 2025 - 12:30 WIB

Trending on NEWS