Jakarta Tetap Menarik di Tengah Perubahan Status Ibu Kota

NASIONAL30 Dilihat

Jakpost.id, Jakarta, 13 Desember 2024 — Masa depan Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara terus menjadi bahan perbincangan hangat. Pertanyaan tentang bagaimana kota ini bertahan sebagai pusat ekonomi dan bisnis menjadi perhatian banyak pihak, terutama pelaku industri properti.

Ferry Salanto, Head of Research di Colliers Indonesia, optimistis bahwa perpindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) justru akan membawa dampak positif bagi Jakarta. Ia memprediksi kota ini akan menjadi lebih nyaman untuk ditinggali, berkat potensi penurunan kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi salah satu masalah utama.

“Dengan pengosongan gedung-gedung pemerintah di area strategis, peluang baru untuk pengembangan komersial di Jakarta menjadi terbuka lebar,” kata Ferry dalam sebuah pernyataan tertulis.

Jakarta Tetap Jadi Magnet Investasi

Meskipun ibu kota negara akan pindah, Jakarta tetap memiliki daya tarik besar bagi investor, baik domestik maupun internasional. Infrastruktur yang terus berkembang dan sejarah panjang sebagai pusat ekonomi membuat kota ini tetap menjadi pemain utama dalam berbagai sektor, seperti perdagangan, komunikasi, industri, dan keuangan.

Data dari penelitian Colliers menunjukkan bahwa Jakarta masih menjadi pusat ekonomi terbesar di Indonesia. Keunggulan ini, menurut Ferry, memberikan dasar kuat bagi kota ini untuk terus tumbuh meskipun peran administratifnya sebagai ibu kota beralih ke IKN.

Strategi Mengatasi Kelebihan Pasokan Kantor Komersial

Saat ini, sektor perkantoran di Jakarta menghadapi tantangan besar berupa kelebihan pasokan ruang. Berdasarkan data, terdapat sekitar 2,43 juta meter persegi ruang perkantoran yang kosong. Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat, terutama bagi gedung-gedung lama yang sulit menarik penyewa baru.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengonversi gedung-gedung pemerintah yang kosong menjadi unit hunian. Langkah ini dinilai strategis untuk memanfaatkan gedung-gedung yang sudah ada, sekaligus memenuhi kebutuhan hunian di Jakarta.

Transformasi Gedung Pemerintah Menjadi Hotel Butik

Selain menjadi hunian, gedung-gedung pemerintah yang kosong juga berpotensi untuk diubah menjadi hotel butik. Dengan kapasitas sekitar 60 kamar, hotel butik dapat memanfaatkan struktur bangunan kecil namun memiliki karakter unik.

Langkah ini sejalan dengan potensi Jakarta untuk berkembang sebagai destinasi wisata. Meskipun selama ini dikenal sebagai pusat bisnis, kota ini memiliki berbagai daya tarik wisata, seperti sejarah, budaya, dan kuliner, yang dapat lebih dikembangkan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Optimisme terhadap Masa Depan Jakarta

Perubahan status Jakarta sebagai ibu kota negara justru membuka berbagai peluang baru, terutama di sektor properti. Pengosongan gedung-gedung pemerintah dapat menjadi pemicu transformasi kota ini menuju arah yang lebih beragam, baik sebagai pusat bisnis, destinasi wisata, maupun kota hunian yang lebih nyaman.

Dengan infrastruktur yang sudah mapan dan peran pentingnya dalam perekonomian nasional, Jakarta tetap memiliki masa depan cerah. Relokasi ibu kota bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru bagi kota ini.

(Laporan ini disusun berdasarkan pernyataan resmi Colliers Indonesia dan pengamatan terkini terhadap sektor properti Jakarta.)