Jakpost.id, Pada tahun 2025, Indonesia kembali diguncang oleh sejumlah kasus mega korupsi yang mengakibatkan kerugian negara mencapai triliunan rupiah. Berikut adalah beberapa fakta terbaru terkait kasus-kasus tersebut:
1. Kasus Korupsi Pertamina
Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina serta kontraktor kerja sama (KKKS) periode 2018-2023. Manipulasi ekspor-impor minyak menyebabkan subsidi negara terbuang sia-sia, dengan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun. Tujuh tersangka telah ditetapkan dalam kasus ini.
2. Kasus Korupsi PT Timah
PT Timah terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah. Kasus ini menyoroti penyalahgunaan wewenang dan praktik korupsi di sektor pertambangan, yang berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional
3. Kasus Korupsi PLN
Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri mengungkap kasus korupsi di PT PLN terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalimantan Barat. Kasus ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp1,2 triliun. Selain itu, terdapat tiga perkara dugaan korupsi lain yang melibatkan PLN, menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan perusahaan listrik negara tersebut.
4. Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Kasus BLBI kembali mencuat dengan temuan kerugian negara yang belum terselesaikan. Kasus ini melibatkan penyelewengan dana bantuan likuiditas yang seharusnya digunakan untuk menyelamatkan perbankan nasional saat krisis ekonomi, namun disalahgunakan oleh oknum tertentu.
5. Kasus Penyerobotan Lahan oleh PT Duta Palma Group
PT Duta Palma Group diduga melakukan penyerobotan lahan yang menyebabkan kerugian negara dalam jumlah besar. Kasus ini menyoroti masalah agraria dan praktik korupsi yang melibatkan perusahaan besar dalam perampasan lahan milik negara atau masyarakat
6. Kasus Korupsi di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)
KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait pengadaan iklan di Bank BJB periode 2021-2023. Penggeledahan dilakukan di kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen dan aset lainnya. KPK berencana memanggil Ridwan Kamil untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait temuan tersebut.
Dampak dan Tanggapan Publik
Terungkapnya kasus-kasus mega korupsi ini menunjukkan bahwa negara sedang menghadapi tantangan serius dalam upaya pemberantasan korupsi. Publik menuntut pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas dan efektif guna mencegah kerugian negara yang lebih besar di masa depan. Selain itu, desakan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset semakin menguat sebagai langkah preventif dalam memberantas korupsi
Kasus-kasus ini juga menyoroti perlunya penguatan regulasi, penegakan hukum yang tegas, dan keterlibatan publik dalam upaya pemberantasan korupsi. Tanpa langkah-langkah tersebut, korupsi akan terus merajalela dan merugikan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.