Jakpost.id, Para kardinal yang berkumpul di Vatikan pada Senin (28/4/2025) telah menetapkan 7 Mei 2025 sebagai hari konklaf—pertemuan tertutup untuk memilih Paus baru. Istilah “konklaf” berasal dari bahasa Latin cum (“dengan”) dan clavis (“kunci”), menggambarkan bagaimana para pemilih terkunci rapat tanpa kontak apa pun ke luar, termasuk tanpa alat komunikasi atau media.
Keunikan konklaf terletak pada kerahasiaannya. Siapa pun yang hadir dilarang membocorkan detail diskusi atau proses pemilihan; mereka bersumpah mematuhi pantangan itu, dan pelanggaran berujung ekskomunikasi. Publik dan awak media hanya bisa membuat prediksi—muncul daftar “papabilis” (kardinal calon kuat)—tanpa kepastian siapa yang kelak terangkat. Contohnya, Jorge Mario Bergoglio tidak diperhitungkan dalam pemilihan 2013, namun terpilih dan menjadi Paus Fransiskus.
Hingga kini setidaknya 12 nama sering disebut media sebagai kandidat unggulan:
-
Kardinal Angelo Bagnasco (Emeritus Uskup Agung Genoa)
-
Kardinal Matteo Zuppi (Uskup Agung Bologna)
-
Kardinal Robert Sarah (Emeritus Prefek Kongregasi Ibadah Ilahi dan Disiplin Sakramen)
-
Kardinal Luis Tagle (Pro-Prefek Dikasteri Evangelisasi)
-
Kardinal Malcolm Ranjith (Uskup Agung Colombo, Sri Lanka)
-
Kardinal Pietro Parolin (Sekretaris Negara Vatikan)
-
Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Patriark Latin Yerusalem)
-
Kardinal Péter Erdő (Uskup Agung Esztergom–Budapest, Hungaria)
-
Kardinal Willem Eijk (Uskup Agung Utrecht, Belanda)
-
Kardinal Anders Arborelius (Uskup Stockholm, Swedia)
-
Kardinal Charles Bo (Uskup Agung Yangon, Myanmar)
-
Kardinal Jean-Marc Aveline (Uskup Agung Marseille, Prancis)
Beberapa pengamat menambahkan nama lain seperti Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (Presiden Simposium Konferensi Uskup Afrika dan Madagaskar), Kardinal Mario Grech (Sekretaris Jenderal Sinode Uskup), Kardinal Gérald Lacroix (Uskup Agung Quebec), Kardinal Peter Turkson (Ghana), dan Kardinal José Tolentino de Mendonça (Portugal).
Keputusan tanggal konklaf diambil saat sekitar 180 dari 252 kardinal—lebih dari 100 di antaranya pemilih resmi—berkumpul dalam Kongregasi Umum kelima di Vatikan. Mereka akan kembali ke ruang tertutup pada 7 Mei untuk memilih penerus Tahta Suci dengan amanat menjaga kerahasiaan dan kesakralan proses.