Eka Kurniawan Rayakan Dua Dekade Lelaki Harimau dengan Edisi Spesial dan Cerpen Baru “Mat Pisau”

ENTERTAINMENT25 Dilihat
banner 468x60

Jakpost.id, Jakarta – Eka Kurniawan, salah satu penulis terkemuka Indonesia, merayakan 20 tahun penerbitan novel legendarisnya, Lelaki Harimau, dengan meluncurkan edisi spesial. Tak hanya hadir dengan sampul baru, edisi ulang tahun ini juga menyertakan sebuah cerita pendek berjudul “Mat Pisau” yang eksklusif diterbitkan dalam buku tersebut.

Dilaporkan oleh detikPop pada Senin (16/12), cerita pendek Mat Pisau ini terdiri dari 24 halaman dan hanya tersedia sebagai bagian dari edisi ulang tahun Lelaki Harimau.

banner 336x280

Cerita tentang Mat dan Sebilah Pisau

Dalam Mat Pisau, Eka Kurniawan menghadirkan kisah seorang remaja bernama Mat, yang menghadapi perundungan dalam kesehariannya. Mat adalah sosok yang tersisih dari lingkungan sekitarnya. Namun, segalanya mulai berubah ketika ia menemukan sebuah pisau yang memancarkan cahaya.

Pisau tersebut menjadi pusat perjalanan karakter Mat. Dalam cerita ini, Eka menggambarkan bagaimana Mat tumbuh menjadi sosok yang lebih kuat, meskipun kisah cintanya diakhiri dengan kejutan yang tak terduga. Eka mengungkapkan bahwa inspirasi cerpen ini datang dari pengalaman sehari-hari yang ia alami sendiri.

“Awalnya aku hanya punya ide dasar soal pisau. Ceritanya berkembang pelan-pelan sampai menjadi cerpen seperti sekarang,” ungkap Eka.

Ia menambahkan bahwa proses penulisan cerita ini tidak selalu mulus. “Dulu pernah ada bayangan tentang pedagang pisau keliling, aku coba kembangkan, tapi di tengah jalan rasanya kurang pas. Akhirnya aku fokus pada ‘pisau’ sebagai simbol utama,” jelasnya.

Pisau dalam cerita ini menjadi metafora bagi perjuangan Mat untuk menemukan tempatnya dalam masyarakat. Simbol ini menggambarkan perasaan Mat yang terpinggirkan, serta keinginannya untuk memiliki pengakuan dan posisi sosial.

Kisah Mat yang Menggugah

Cerita Mat Pisau menggambarkan dinamika emosi yang kompleks. Mat sering mempertanyakan keberadaannya di tengah dunia yang terasa tak peduli. Ia merasa dirinya tak berarti, seperti batu atau kotoran ayam. Namun, bahkan batu bisa memiliki fungsi, misalnya sebagai ganjalan roda.

Mat berjuang melawan rasa rendah dirinya hingga menemukan cara untuk membuat orang memperhatikan, bahkan terkagum-kagum, melalui keberanian dan aksinya dengan pisau. Eka mengisahkan perjalanan batin Mat ini dengan gaya khasnya yang puitis dan mendalam.

Jejak Ikonis Lelaki Harimau

Lelaki Harimau pertama kali diterbitkan pada 2004 dan segera mencuri perhatian karena narasi yang kuat dan temanya yang gelap. Novel ini mengeksplorasi kehidupan masyarakat yang bergelut dengan kemiskinan, konflik keluarga, hingga kejahatan.

Novel tersebut bahkan berhasil masuk nominasi penghargaan bergengsi internasional, The Man Booker International Prize 2016, setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Man Tiger.

Dengan peluncuran edisi ulang tahun ini, Eka Kurniawan seolah mengingatkan kembali kepada pembaca akan relevansi Lelaki Harimau di tengah masyarakat modern. Edisi spesial ini juga menjadi bukti konsistensi Eka dalam menyajikan karya sastra yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengusik pemikiran.

Eka Kurniawan sekali lagi menunjukkan bahwa cerita sederhana tentang “pisau” atau kehidupan marjinal bisa berkembang menjadi simbol yang memikat dan penuh makna.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *