Mabes Polri Mutasi Sejumlah Anggota: Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Digantikan

Berita46 Dilihat
banner 468x60
Jakpost.id, Jakarta – Mabes Polri melakukan mutasi terhadap sejumlah anggota Korps Bhayangkara, termasuk Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald P. Simanjuntak. Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor 2776/XII/Kep.2024, tertanggal 29 Desember 2024.

Langkah ini diambil bersamaan dengan investigasi Propam Polri terkait dugaan kasus pemerasan yang melibatkan anggota polisi terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.

Donald Pindah Tugas ke Binmas Baharkam Polri

Dalam surat mutasi itu, Donald P. Simanjuntak kini ditugaskan sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pembinaan Masyarakat dan Pemeliharaan Keamanan (Binmas Baharkam) Polri. Posisi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya selanjutnya akan diisi oleh Kombes Ahmad David, yang sebelumnya menjabat sebagai Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II Bareskrim Polri.

banner 336x280

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi kabar mutasi ini.

Kasus Pemerasan Jadi Pemicu

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mencopot 34 anggota dari Satuan Reserse Narkoba Polda Metro Jaya akibat kasus dugaan pemerasan terhadap penonton DWP 2024 asal Malaysia. Mutasi ini mencakup perwira menengah (Pamen), perwira pertama (Pama), hingga bintara, sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/429/XII/KEP.2024, tertanggal 25 Desember 2024.

Surat mutasi yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Dwita Kumu Wardana menyatakan bahwa mereka dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Barang Bukti Rp2,5 Miliar dan 45 Korban Malaysia

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menjelaskan bahwa kasus ini melibatkan dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara Malaysia. Total barang bukti yang disita dalam kasus ini mencapai Rp2,5 miliar.

“Saat ini, ke-18 anggota yang diduga terlibat telah ditempatkan di penempatan khusus (Patsus) oleh Propam Polri,” ujar Abdul Karim.

Motif Masih Didalami

Lebih lanjut, Abdul Karim menyatakan bahwa Propam Polri tengah mendalami motif di balik aksi pemerasan ini. Menariknya, anggota yang terlibat berasal dari satuan kerja yang berbeda, sehingga membutuhkan penyelidikan mendalam untuk mengungkap modus operandi mereka.

Langkah Tegas untuk Reformasi Polri

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menunjukkan komitmen Polri dalam menegakkan kedisiplinan internal. Langkah mutasi serta investigasi intensif diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *