Jakpost.id, Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, menyampaikan imbauan agar New Delhi dan Islamabad menahan diri dari konfrontasi bersenjata. Pernyataan ini muncul setelah militer India resmi melakukan serangan ke wilayah Kashmir pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025.
Melalui unggahan di platform X (@Kemlu_RI) pada hari Rabu, Kemenlu menegaskan bahwa Indonesia terus memantau eskalasi ketegangan di antara kedua negara. “Kami mendorong agar India dan Pakistan memilih jalur diplomasi dan meredam ketegangan melalui dialog,” tulis Kemenlu. Selain itu, kementerian juga mengimbau seluruh WNI yang saat ini berada di India maupun Pakistan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan situasi.
Dalam insiden tersebut, sedikitnya 12 orang dilaporkan terluka. Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyatakan bahwa Islamabad memandang aksi India sebagai tindakan perang. “Pakistan berhak membalas serangan ini, dan respons yang setimpal akan diberikan,” ujarnya. Sementara itu, pihak India membantah menargetkan warga sipil atau infrastruktur ekonomi, dan menegaskan bahwa sasaran serangannya adalah kamp pelatihan teroris yang dituding bertanggung jawab atas tewasnya 26 warga sipil di Jammu dan Kashmir dua minggu sebelumnya.